Jangan menyesali takdir manakala jalan hidup kita tak seindah di angan. Ketika hidup penuh dengan duri cobaan maka jangan merasa semua tak ada artinya. Mungkin duri itu justru akan menempamu menjadi sesosok manusia berkualitas di hadapan Tuhan.
Jangan menyesali takdir ketika yang datang adalah air mata dan bukan canda tawa. Dunia tidak melulu isinya canda tawa. Sesekali engkau perlu menitikkan air mata untuk bisa merasakan betapa nikmatnya kebahagiaan.
Satu hal lagi, bahwa takdir itu bukan engkau yang memilih melainkan ada campur tangan Tuhan. Jika suatu ketika takdirmu berubah menurut anggapanmu, sesungguhnya bukan nasibmulah yang berubah melainkan kebaikan Tuhan yang menyertaimu.
Jangan menyesali Takdir : Lupa Dunia Jika Senang, Menuntut Tuhan Jika Susah
Pernah tidak engkau menemui tipe manusia seperti yang saya tuliskan di atas ? atau jangan-jangan dirimu sendirilah yang seperti itu. Lupa dunia jika senang, menuntut Tuhan jika susah. Ah, alangkah egoisnya dirimu teman jika yang terjadi demikian.
Siapa sih yang tidak ingin bergelimang kesenangan dan kebahagiaan. Siapa yang tidak ingin tidur nyenyak di kala malam menyambut dan tidak usah repot-repot memikirkan masalah dunia. Namun kita belum hidup di surga atau di neraka. Kita masih hidup di dunia dimana antara senang dan sedih bisa menjadi satu atau bahkan bergantian.
Pada akhirnya kita kembali kepada sebuah perenungan bahwa tak mungkin semuanya akan baik-baik saja selama masih bernafas di dunia. Tuhan akan selalu memberi masalah kepada manusia ciptaan-Nya. Bahkan kesenangan hidup pun bisa jadi itu masalah manakala seseorang yang diberi kesenangan menjadi sombong dan menghina dunia.
Takdir tidak pernah salah menghampiri manusia. Hanya saja yang salah adalah sikap manusia dalam menerima takdir. Bijaklah ketika dirimu mendapat suatu musibah dan bijak pula ketika mendapat kesenangan. Karena dunia ini sejatinya seimbang, ada siang juga ada malam. Begitupun dengan hidupmu.
Lalu bagaimana agar sebisa mungkin kita tidak menyesali takdir dalam hidup ini. Begini caraku :
- Selalu melihat ke bawah dan jangan melihat ke atas terus.
Boleh-boleh saja sih melihat ke atas untuk menjadikan motivasi bagi kita lebih sukses lagi. Contoh aja misal jika melihat kehidupan seorang Raffi Ahmad lalu kita terinspirasi untuk bekerja lebih giat lagi agar kelak bisa sesukses beliau. Itu baru benar!
Namun jangan sampai karena mupeng ingin seperti Rafi Ahmad lalu kita bergaya hidup hedon dan akhirnya berutang sana sini demi tercapainya gaya hidup kelas atas. Padahal dompet isinya cuma lima puluh ribu aja.
Ubahlah mindset kita akan kehidupan. Jangan hanya ingin senang melulu namun lupa bersedekah. Bagaimana Tuhan akan mengingatmu, kamu saja tidak ingat Tuhan.
- Ingat bahwa perjalanan hidup di dunia hanya sementara.
Kalau sudah pada perenungan tersebut maka bisa jadi kalian hanya mengambil inti sari dalam hidup. Sebagai contoh ketika membeli pakaian maka kalian beli dalam jumlah yang wajar, sudah tidak ada lagi yang namanya koleksi pakaian. Sebab apa yang kita miliki di dunia kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat.
Kembali lagi manusia itu tempatnya khilaf, maka terkadang hal-hal yang sebenarnya sepele menjadi besar. Coba mulai sekarang latihlah diri menghadapi berbagai persepsi manusia dan mengumpamakan diri jika berada di posisi mereka. Bukan lantas jadi baper yah... namun terkadang kita perlu berada di posisi orang-orang yang kita tidak sukai dalam hidup ini.
- Legowo dalam Hidup
Ketika sudah legowo dalam hidup maka untuk menyesali takdir sepertinya sudah tidak sempat lagi. Apa yang kamu dapat ya akan kamu terima dengan kebesaran hari meskipun dengan jumlah yang sedikit.
Kalau sudah legowo biasanya hati akan lebih tenang apalagi ketika melihat orang lain lebih sukses, lebih kaya dari dirinya. Dia tidak akan terpengaruh dan menjadi ikut-ikutan.
Menjadi ikut-ikutan sah-sah saja namun jangan sampai memaksakan diri karena dampaknya tidak bagus untuk kita ke depannya.
Jadi ketika 2021 sudah di depan mata, apa yang harus kita lakukan dengan takdir yang sudah terjadi ? Tentu harus ikhlas menerima. Adapun takdir yang hampir nampak di seberang sudah seharusnya kita siapkan segala sesuatunya.
Note : Tulisan ini hanya dari sudut pandang saya sebagai manusia yang lemah. Mungkin berbeda dengan pemikiran kalian.
Posting Komentar untuk "Jangan Menyesali Takdir"