Saat ini duniaku tak jauh-jauh dari pekerjaan dan menulis. Pekerjaan utama yang sudah aku jalani selama hampir sepuluh tahun untuk saat ini belum mungkin untuk aku lepas karena sedang butuh-butuhnya uang untuk persiapan resign. Semantara menulis adalah dunia baruku semenjak satu tahun yang lalu.
Sebenarnya kalau ditanya apakah aku hobi menulis maka jawabannya adalah tidak. Namun jika kita menolak sesuatu hal sementara hal itu bisa jadi berkah untuk kita di kemudian hari, maka alangkah lebih baiknya hal itu dipertimbangkan.
Sama halnya dengan kegiatan menulis, yang aku sendiri bisa jadi orang yang malas untuk menorehkan kalimat demi kalimat di selembar kertas putih maupun draft di Microsoft Word. Tapi kalau aku tidak mencoba mulai dari sekarang maka bisa jadi sampai detik ini aku tidak akan tahu kalau ternyata bisa menulis dan menghasilkan uang dari kegiatan itu.
Ketika Bekerja Diniatkan Ibadah
Sejatinya memang segala sesuatu yang kita lakukan harus diniatkan ibadah. Termasuk pekerjaan yang saat ini aku jalani. Jenuh sedang melanda, tekanan batin seperti mendera tanpa henti namun aku sadar bahwa tidak mungkin mengeluh terus menerus. Nanti yang ada Allah SWT jadi mencabut nikmat yang selama ini telah diberikan kepadaku.
Siapa yang bakal menyangka jika pekerjaanku bergelut dengan pembasmian hama atau bahasa profesionalnya Pest Control. Jasa yang mungkin tidak banyak orang menggunakan. Namun ternyata di beberapa industri, rumah sakit, hotel bahkan rumah makan membutuhkannya.
Hampir sepuluh tahun bekerja di bidang Pest Control, orang banyak mengenalku sebagai "Maria yang usir tikus". Geli juga kalau mendengarnya, namun aku tidak marah jika ada beberapa klien lawas menyebutku demikian. Aku anggap itu cara mereka mengingatku.
Banyak pelajaran yang aku dapat selama bekerja di kantor yang sekarang, utamanya yang berkaitan dengan pergaulan di lingkungan kerja. Aku merupakan perempuan satu-satunya di kantor dan sebisa mungkin harus menempatkan diri karena pasti kepribadian laki-laki berbeda dengan perempuan. Banyak karakter yang bisa aku pelajari dari seluruh teman kerja. Dan dari mereka aku banyak belajar mengenai kisah hidup yang berbeda antara satu teman dengan yang lainnya.
Berkarir di dunia kerja yang mayoritas dilakukan oleh kaum Adam membuatku bisa mengerti kesulitan-kesulitan di lapangan. Usaha di bidang jasa tidak sesederhana yang mereka bayangkan. Jika ada keluhan pelanggan maka taruhannya adalah nama baik perusahaan.
Menulis Sebagai Bekal di Masa Jompo
Kedengarannya aneh ya, kok bisa sih aku menyebutnya demikian. Kenapa harus menulis untuk persiapan masa jompoku. Yah, karena tidak ada yang bisa aku lakukan lagi saat ini selain menulis. Mungkin aku tak punya tabungan berlimpah untuk hari tua, anak pun belum ada dan tak berani berharap lebih karena faktor usia. Cita-citaku menjadi dosen pun pupus sudah karena beberapa kali mengalami kegagalan di saat ingin melamar pekerjaan tersebut.
Hari tua yang sudah terbayang di depan mata sedikit membuat diriku khawatir. Tapi aku masih punya Allah SWT yang akan menolongku kelak.
Aku terinspirasi dengan Nh. Dini yang menghabiskan masa tuanya di salah satu Panti Werdha yang berada di Ungaran, Jawa Tengah. Nh, Dini di masa tuanya pun tetap produkti menulis bahkan ketika berada di panti jompo.
Untuk kalian yang membaca tulisanku, cintailah pekerjaan yang mungkin saat ini kalian jalani. Mungkin gajinya tak seberapa namun asal bisa mencukupi kebutuhan hidup setiap bulannya, maka bertahanlah!
Gali semua potensi dalam hidup kalian. Jangan pernah berhenti bermimpi walau terkadang hal mustahil yang kalian impikan. Wujudkan mimpi dengan tindakan, jangan hanya berpangku tangan.
Posting Komentar untuk "Duniaku Saat Ini : Pest Control dan Menulis"