Pertanyaan yang selalu terngiang di telinga saya mana kala melihat bencana banjir hampir selalu menghadang di awal tahun adalah: benarkah kita sudah menjaga lingkungan tetap bersih? Bisa jadi saya sendiri masih lalai dalam menjaga lingkungan sendiri dengan membuang sampah sembarangan entah itu di rumah, kantor maupun sepanjang jalan yang saya susuri.
Membuang sampah sembarangan entah sekecil apapun sangat berdampak pada lingkungan. Lingkungan yang bersih akan mengakibatkan hidup menjadi lebih sehat. Apalagi virus COVID-19 tanpa tedeng aling-aling sedikit melumpuhkan beberapa sendi kehidupan.
Menurut IDNtime.com seperti yang dikutip dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) bahwa terdapat 67,8 juta ton jumlah timbunan sampah nasional selama tahun 2020. Bisa dibayangkan donk ya bagaimana timbunan sampah di tahun 2021. Tentu akan bertambah seiring pertambahan penduduk Indonesia.
Seperti Apa Lingkungan yang Bersih
Tidak dipungkiri dalam hati saya pribadi kadang sering meremehkan sampah dengan anggapan bahwa masalah sampah sudah ada bagian yang menangani sendiri. Tak perlu repot-repot memikirkan sampah ini mau diolah untuk apa, banjir karena sampah yang menggenang di kali solusinya bagaimana dan sebagainya.
Tadinya saya seakan tidak mau tahu. Namun makin kesini saya sadar bahwa kalau bukan kita siapa lagi yang akan memulai suatu perubahan besar dalam lingkungan ini. Bergerak menjadi agen perubahan sepatutnya dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Barulah bisa mengajak kepada teman maupun kerabat.
Lalu bagaimanakah saya memulai untuk menjaga lingkungan tetap bersih, berikut caranya:
- Jangan membuang sampah sembarangan
Point ini terdengar klise tapi saya berusaha sebisa mungkin menerapkan dalam aktivitas sehari-hari, Sebagai contoh ketika di bank disediakan permen sambil menunggu antrian, bungkus permennya akan saya taruh di tas untuk dibuang ke tempat sampah yang ada di kantor jika di bank tidak terlihat tempat sampah.
- Mulai hindari penggunaan kantong plastik dan sejenisnya
Saya sadar di beberapa supermarket sudah menerapkan hal ini yakni tidak menyediakan kantong plastik untuk belanjaan. Jika ada pun makan harus berbayar. Biasanya saya akali dengan membawa tas kain dari rumah atau jika lupa membawa maka saya minta kasir untuk meletakkan barang belanjaan di dalam kardus saja.
- Pisahkan sampah organik dan non organik
Di rumah sudah saya terapkan hal tersebut dengan menyediakan sebanyak tiga tempat sampah di beberapa sudut ruangan. Di dapur khusus untuk sampah basah, di ruang makan ada tempat sampah untuk sampah yang tidak bisa diurai seperti bungkus mie instant, bungkus kopi sachet dan lain sebagainya. Dan di ruang tamu saya sediakan juga tempat sampah.
Jadi mulai sekarang mari berbeah untuk menjaga lingkungan tetap bersih.
Posting Komentar untuk "Benarkah Kita Sudah Menjaga Lingkungan Tetap Bersih"