Tips menulis novel saya dapatkan ketika mengikuti materi Zoom yang diselenggarakan oleh Indonesian Content Creator yang bekerjasama dengan Mubadalah. Webinar ini diisi oleh kak Najhaty Sharma, seorang penulis novel yang berjudul Dua Barista. Sebenarnya saya tidak mengikuti Webinar itu karena sedang ada kesibukan lain. Namun kakak-kakak admin dari Indonesian Content Creator berbaik hati membagikan materi melalui tayangan di Facebook. Jadi saya tonton sehari setelah webinar dilaksanakan.
Jujur saya baru mengetahui ada penulis novel bernama Najhaty Sharma yang terkenal dengan novel berjudul Dua Barista. Ada pertanyaan menggelitik dalam hati, kok diberi judul Dua Barista ya? Apakah memang menceritakan dua orang pembua kopi? Karena yang saya ketahui Barista adalah profesi yang berkaitan dengan dunia food and beverages khususnya di industri kopi.
Siapa Najhaty Sharma
Najhaty Sharma merupakan pegiat literasi yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya di kota Magelang. Beliau adalah lulusan Pondok Pesantren Annur Maron Purworejo yang terletak di Jawa Tengah juga.
Jika ingin menulis novel maka kak Najhaty mengatakan bukan melulu soal menulis saja. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan ketika menulis novel. Salah satunya harus mengetahui karakter dari tokoh-tokoh yang akan ditampilkan, menciptakan latar dari sebuah cerita.
Kak Najhaty Sharma dalam webinarnya juga memberi saran kepada kita yang ingin serius dalam dunia kepenulisan agar sering berlatih menulis dan membangun kontruksi sebuah cerita agar kelak bisa melahirkan novel yang menginspirasi pembacanya.
Berikut penjelasan Kak Najhaty Sharma agar pembaca menyelesaikan membaca novel dari awal sampai akhir:
- Persiapkan tokoh yang akan dihidupkan dalam novel
- Pahami tokoh beserta karakternya
- Tawarkan ingin menciptakan konflik yang seperti apa
- Buat latar cerita semenarik mungkin agar pembaca penasaran
- Solusi atas konflik yang diciptakan oleh penulis.
Beliau bercerita saat menulis novel Dua Barista yang mengisahkan seorang perempuan tidak bisa memiliki keturunan, dimana Kak Najhaty menangis dan merasa bersyukur karena dirinya diberi kemampuan dan amanah untuk mengandung dan melahirkan.
Bagaimana Agar Novel Laris di Pasaran
Ketika berhasil menerbitkan sebuah novel tentu ingin ya terjual laris. Banyak pembaca yang ingin membeli novel kita karena penasaran dengan alur cerita yang sudah ditulis. Namun hanya dengan duduk berpangku tangan sudah pasti novel tidak bisa terjual satupun. Kita perlu yang namanya proses pemasaran atau promosi agar novel tersebut bisa laris.
Kak Najhaty Sharma bahkan membagi kekuatan sebuah novel menjadi dua bagian yaitu kekuatan sebuah cerita dan kekuatan marketingnya. Novel dengan cerita yang bagus belum tentu laku di pasaran jika tidak didukung oleh kekuatan marketing di belakangnya. Sebaliknya jika marketing sudah digencarkan namun jalan cerita dari novel mengecewakan maka dipastikan tidak akan mencapat tempat di hati para pembaca.
Menurut Kak Najhaty Sharma, ada dua cara agar novel yang sudah kita tulis bisa laris manis di pasaran yaitu dengan promosi organik dan non organik. Promosi organik yaitu menawarkan novel ke lingkaran terdekat seperti kerabat, teman dekat maupun komunitas. Biasanya lingkaran komunitas akan saling support apabila kawan-kawannya sedang memiliki project buku.
Adapun promosi non organik bisa dilakukan dengan beriklan di Facebook, Instagram serta media sosial lainnya. Namun tentu saja ketika beriklan di media sosial, kita harus mengetahui waktu-waktu yang tepat untuk melakukan promosi agar tepat sasaran. Secara tidak langsung kita harus menganalisa pasar terlebih dahulu sebelum melakukan promosi melalui Instagram Ads, Facebook Ads maupun iklan-iklan media sosial lainnya.
Demikian penjelasan singkat saya mengenai resume dari Webinar yang diselenggarakan oleh Indonesian Content Creator dan Mubadalah yang mendatangkan pemateri kak Najhaty Sharma. Semoga bisa membuka wawasan teman-teman yang berencana menulis novel.
Posting Komentar untuk "Tips Menulis Novel Ala Najhaty Sharma"