Sekarang ini reksadana bisa dikatakan sebagai sebuah alternatif investasi yang mulai digandrungi. Bila melihat berbagai macam sumber, instrumen investasi yang satu ini dikatakan berpotensi memberi keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan deposito.
Dari berbagai macam jenis instrumen investasi ini, apakah benar bila reksadana pendapatan tetap lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan deposito? Bila melihat kinerja tahun lalu, kinerja yang dimiliki pendapatan tetap sebesar 8,93%.
Kinerja ini memang lebih tinggi bila dibandingkan dengan deposito yang berada di angka 4,88%. Ditambah imbal hasil dari deposito juga harus dipangkas sejumlah pajak.
Penjelasan reksadana pendapatan tetap, jenis ini adalah instrumen investasi yang menempatkan mayoritas investasi dalam instrumen surat utang serta produk pasar uang.
Reksadana Pendapatan Tetap Dibandingkan Deposito
Deposito tentu saja seperti tabungan bank, namun ada saldo minimal serta jangka waktu tertentu yang bisa dijadikan pilihan seperti 1 bulan, 3 bulan hingga 12 bulan. Nasabah bisa memperoleh keuntungan imbal hasil yang pasti serta terjamin.
Sedangkan, untuk penjelasan reksadana pendapatan tetap, portofolio dari pendapatan tetap minimal 80% terdiri dari surat utang sedangkan sisanya adalah pasar uang. Meskipun sebagian besar berisi surat utang, namun jenis ini tidak dikenal dengan nama obligasi.
Ada berbagai macam perbedaan antara reksadana pendapatan tetap dibandingkan dengan deposito, seperti:
Jangka waktu
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, investasi deposito mempunyai jangka waktu tertentu seperti 1 bulan, 3 bulan hingga 1 tahun. Biasanya, untuk mencairkan dana ini sebelum temponya, Anda akan dikenakan sejumlah denda.
Berbeda dengan jenis pendapatan tetap, Anda bisa dengan bebas mencairkan dana kapan saja bahkan dimana saja ketika dana yang Anda simpan dibutuhkan.
Tingkat risiko
Deposito layaknya tabungan bank yang mempunyai risiko rendah, bahkan mungkin hampir tidak ada risiko, hal ini disebabkan karena jika terjadi sesuatu pada bank, nantinya LPS akan menjamin uang nasabah.
Sedangkan investasi reksadana pendapatan tetap memiliki risiko sedang yang bergantung dari pergerakan pasar.
Hasil investasi
Deposito memiliki hasil berupa bunga, sehingga dijamin sudah sesuai dengan perjanjian awal saat nasabah menyimpan dananya dalam bentuk deposito. Namun, untuk reksadana pendapatan tetap, hasilnya selisih dari NAB yang bisa naik dan turun.
Mana yang Lebih Menguntungkan
Ketika membicarakan investasi, tentu saja keuntungan menjadi hal yang utama. Untuk deposito, bunga paling tinggi berada di angka 6% pada tahun 2020. Lantas, apakah keuntungan reksadana pendapatan tetap lebih besar dibandingkan dengan angka tersebut?
Sebagaimana penjelasan reksadana pendapatan tetap, karena investasi yang dilakukan untuk membeli surat berharga, bisa dikatakan investor memberi pinjaman pada pemerintah atau perusahaan agar memperbesar usaha, sebagai timbal balik, investor akan memperoleh cicilan ditambah bunga berkala atau kupon.
Secara umum, semakin besar kuponnya akan semakin tinggi juga harga obligasinya. Nilai keuntungan obligasi ini yang menentukan nilai aktiva bersih pendapatan tetap yang nantinya didapatkan.
Potensi keuntungan yang dimiliki memang lebih besar dibandingkan deposito, namun investasi ini mempunyai risiko kenaikan dan penurunan pasar sehingga cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat.
Investasi Reksadana di DBS Treasures
Salah satu kunci agar investasi yang kita lakukan bisa memberikan imbal hasil yang menggiurkan adalah dengan memilih mitra investasi yang tepat. Perbankan prioritas DBS Treasures dapat menjadi pilihan yang tepat ketika ingin melakukan investasi ini.
Dalam berinvestasi reksadana, berbagai kelebihan ditawarkan DBS Treasures, antara lain:
Pengelolaan investasi dilakukan oleh tim profesional
Sebagai investor, pasti penasaran dengan tim yang akan mengelola dana investasi yang dimiliki. DBS Treasures bermitra dengan manajer investasi profesional dan terkemuka. Tim DBS Treasures sendiri menggunakan basis data sehingga bisa bergerak secara dinamis guna mempertajam strategi investasi Anda.
Tim handal DBS Treasures juga didukung dengan data pasar hingga ke global, sehingga optimalisasi pertumbuhan kekayaan Anda bisa dilakukan.
Anda akan memperoleh wawasan agar Anda yakin melakukan investasi
DBS Treasures memiliki tim ahli finansial yang proaktif dan handal dalam menyampaikan analisa pasar serta peluang terkini yang sudah dipersonalisasi untuk Anda.
Tim DBS Treasures akan mengkomunikasikan peluang serta analisis pasar terkini yang sesuai dengan media preferensi Anda seperti email, WhatsApp, video call maupun SMS. Tentu saja hal ini dilakukan agar Anda bisa memperoleh keuntungan investasi secara maksimal.
Mengurangi risiko investasi dengan diversifikasi
Sebagai investor, meminimalisir risiko investasi menjadi hal yang harus dilakukan. Untuk meminimalisir risiko tersebut, DBS Treasures akan melakukan diversifikasi yakni penyebaran dana yang Anda miliki di berbagai macam jenis aset investasi agar bisa mengurangi risiko.
Kemudahan melakukan transaksi menggunakan Aplikasi digibank by DBS
Aplikasi digibank by DBS juga akan memudahkan Anda untuk melakukan analisis dengan dukungan dari Invofesta, sehingga Anda tidak akan kehilangan momen emas ketika ingin melakukan transaksi seperti menjual, membeli, switching.
bahkan, untuk investor baru yang belum mempunyai SID atau Single Investor Identification yang dikeluarkan oleh KSEI atau Kustodian Sentral Efek Indonesia, proses registrasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan Aplikasi digibank by DBS, sehingga Anda tidak perlu berpindah platform.
DBS Treasures akan secara proaktif menyusun strategi sesuai dengan kebutuhan Anda serta dirancang tim ahli finansial sesuai dengan data pasar terkini serta analisa produk. Dengan segala kelebihan di atas, DBS Treasures bisa menjadi jawaban Anda untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Diskusikan tujuan keuangan Anda bersama dengan tim DBS Treasures. Tim DBS Treasures akan dengan senang hati menyusun strategi investasi reksadana yang tepat untuk mengembangkan kekayaan Anda.
Ada diferensiasi antara reksadana dan deposito, melalui tulisan ini membuat saya menjadi mengetahui
BalasHapusWah, info cakep ini, perlu dipelajari lebih lanjut.
BalasHapusJadi belajar tentang reksadana juga deposito.
Disave ah.
Wah, menarik. Jadi tahu. Asli aku kudet Mba soal perbankan... hehehe
BalasHapusCek...cek...cek...aku terkagum tentang penjelasan reksadana. Saya belum pernah berinvestasi dengan ini karena belum paham cara kerjanya. kalau sekarang kak bunga deposito tidak sampai 2,5% di bank pemerintah per 3 bulan, kecil sekali. Boleh juga suatu hari pilih reksadana ya
BalasHapusNggak dua2.ys, lebih milih saham saya mba
BalasHapusbetul mbak, pilihan investasi tergantung uang yang dimiliki dan target
BalasHapusyang penting tetap investasi, apapun pilihannya karena jadikan uangmu agar bekerjan untukmu
Selama ini masih setia sama deposito, namun setelah baca blognya jadi ngerti perbedaan investasi di reksadana pendapatan tetap, menarik jugaa
BalasHapusTipe kuno seperti saya tampaknya akan pilih deposito yang nggak beresiko Mbak, hihihii, tapi kalau ada jaminan minimal resiko, bolehlah dicoba apalagi bisa transaksi dengan menggunakan aplikasi ya Mbak? Keren sih ini.
BalasHapusSejak lama udah penasaran dengan reksadana ini. Pengen investasi reksadana tapi sampe sekarang belum kesampaian
BalasHapusWah lengkap sekali penjelasannya jadi makin penasaran sama reksadana... Jadi pengen buka juga
BalasHapusKLO deposito baku sudah pernah mencoba mbak
BalasHapusCuma KLO Reksadana belum pernah
Tertarik sih dengan reksadana, bisa ikutan investasi reksadana ... nanti deh bila ada waktu bisa tanya-tanya terlebih dahulu, thank you infonya
BalasHapusWah jadi dapat insight baru nih kak, selama ini aq gak pernah paham dengan reksadana soalnya belum pernah join. Dan kayaknya aq mesti invest disini juga nih
BalasHapusSering dengar istilah reksadana, setelah membaca ini jadi sedikit tahu bedanya dengan deposito. Mesti lebih banyak belajar lagi tentang jenis-jenis investasi nih
BalasHapusReksadana bisa jadi salah satu pilihan investasi bagus. Sehingga punya tabungan buat masa depan juga
BalasHapusMakasih atas tulisannya, lumayan memberikan wawasan terkait reksadana. Kalau bisa ditambah lagi tulisannya mbak. biar lebih banyak bisa di baca terkait hal ini.
BalasHapusSelama ini baru pakai deposito dan baru paham tentang reksana dana, lebih-lebih ada kemudahan melalui aplikasi digibank by DBS. Pokoknya jaman sekarang kalau ada fasilitas aplikasi yang memudahkan gitu beneran akan membantu penggunanya.
BalasHapusMakasih Mba, penjelasannya lengkap..
Sesuai dengan potensi manfaat yang didapat ( cukup besar) kita harus siap menghadapi risiko turun naiknya nilai investasi ya mbak? Kalau kaya saya yang awam soal reksadana gini memang harus cari pendampingan mitra yang terpercaya ya?
BalasHapusReksa dana pendapatan tetap dong. Hehehe. Selevel di atas deposito. Itu mungkin karena saya milenial. Kalo orang tua saya, tetap aja masih konvensional banget, kalo gak tabungan ya deposito.
BalasHapusSaya dari dulu masih buta soal investasi semacam reksadana pasar uang ini. Bedanya dengan saham ya? 🙂
BalasHapusJadi banyak belajar dari tulisan ini, Mbak. Sejujurnya belum betul-betul mengenal deposito dan reksadana. tapi, sekarang jadi tercerahkan...
BalasHapusDeposito maupun reksadana belum pernah coba, masih kecil nyalinya takut kalau kenapa-kenapa.
BalasHapusapalagi reksadana itu ya, tingkat risikonya bikin dag dig dug.
baca penjelasan disini jadi tahu perbedaan masing-masing.
Dulu pernah sih investasi di reksadana pendapatan tetap tapi karena masih pemula aku nggak tahu sistemnya Reksadana ini jadi pas reksadana minus aku panik dan akhirnya kutarik uangnya. Kalau sekarang aku pakai reksadana pasar uang sama reksadana saham aja
BalasHapusSaya jadi penasaran mencoba reksadana kak. Sangat menguntungkan untuk masa depan berarti ya kak. Karena jangka panjang jg
BalasHapusBelum pernah coba berinvestasi dengan deposito maupun reksadana jadi belum tahu juga nih mana yang lebih menguntungkan cuma kalau baca penjelasan di atas sepertinya reksadana pendapatan tetap ya even risikonya pasti ada.
BalasHapus