Pernahkah kalian melakukan operasi usus buntu? Atau justru masih merasa asing dengan istilah di dunia medis yaitu usus buntu. Jika di antara kalian pembaca blog saya masih merasa awam dengan penyakit usus buntu ini, maka pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai penyakit usus buntu dan gejala yang harus diwaspadi. Hal ini tentu saja untuk mencegah penyakit ini berkembang menjadi parah sehingga harus dioperasi.
Di dunia kedokteran, usus buntu memiliki istilah Appendix dimana organ ini merupakan usus kecil dimana melekat pada usus besar. Usus buntu terletak di sebelah kanan rongga perut. Secara medis, usus buntu tidak memiliki fungsi apapun terhadap tubuh manusia.
Namun sebagai bagian dari organ tubuh manusia, usus buntu dapat mengalami radang atau pembengkakan. Apabila di antara kalian merasakan nyeri perut dalam jangka waktu cukup lama, maka jangan sepelekan. Hal ini dikarenakan bisa jadi nyeri perut tersebut merupakan gejala dari penyakit usus buntu atau yang biasa disebut dengan Appendicitis.
Beberapa gejala dari penyakit usus buntu yang wajib Anda ketahui, antara lain:
- Demam
- Perut terasa kembung serta sulit untuk mengeluaskan gas
- Nyeri di saat buang air kecil
- Mul, muntah hingga kehilangan nafsu makan
Mungkin bagi sebagian orang, gejala di atas akan dianggap remeh. Namun jika gejala tersebut dibiarkan dalam waktu lama, maka tentu saja tidak baik untuk proses metabolisme tubuh.
Penyakit usus buntu sendiri disebabkan oleh adanya sumbatan di dalam usus buntu itu sendiri. Adapun sumbatan dapat berasal dari makanan, sejenis parasit atau kondisi dimana usus buntu dalam keadaan terlipat.
Bagaimana Mengobati Penyakit Usus Buntu
Jika usus buntu Anda menangalami peradangan, tentu ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. misalnya saja:
- Pada usus buntu yang belum parah peradangannya, maka minum obat antibiotik dari dokter yang berfungsi untuk menghilangkan peradangan.
- Tindakan operasi. Hampir semua penyakit usus buntu dapat sembuh dengan melakukan tindakan operasi. Tindakan ini dilakukan apabila gejala usus buntu tak kunjung sembuh walau sudah mengonsumsi obat-obatan dari dokter.
Setelah dilakukan operasi usus buntu, sebaiknya pasien mulai untuk menerapkan pola hidup sehat agar penyakit tersebut tak kembali lagi. Adapun yang harus dilakukan pasien pasca operasi usus buntu antara lain:
- Konsumsi makanan yang bertekstur lembut dan tidak boleh makan makanan padat sementara waktu
- Tidak melakukan aktivitas berat pasca operasi
- Jangan lupa selalu cek perban yang digunakan untuk menutup luka pasca operasi dan konsultasikan ke dokter kapan bisa dilepas.
Dimana Dapat Melakukan Operasi Usus Buntu
Penyakit usus buntu yang sudah parah tentu harus mendapat penanganan medis yang lebih lanjut. Tindakan operasi dapat dilakukan kepada pasien yang menderita penyakit usus buntu. Namun sebelumnya Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis bedah untuk mengetahui sampai sejauh mana usus buntu menyerang seorang pasien.
Jika Anda berada di area Jabodetabek, bisa mempercayakan penanganan operasi usus buntu di EMC Healthcare. EMC Healthcare bernaung di bawah PT. Sarana Meditama Metropolitan Tbk, dimana terdiri dari 6 rumah sakit yang tersebar di area Jabodetabek.
RS EMC Cikarang sebagai referensi rumah sakit untuk penanganan operasi usus buntu tentunya didukung oleh para dokter yang berkompetensi di menangani kasus gangguan pencernaan dan gangguan hati. Visi dari EMC Healthcare yaitu menjadi penyedia layanan kesehatan yang unggul dan terpercaya bagi seluruh lapisan masyarakat demi memajukan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Jadi bagi Anda yang memiliki gangguan usus buntu serta gangguan pencernaan lainnya, jangan ragu untuk berobat ke Rumah Sakit EMC Healthcare dan dapatkan penjelasan detail dari dokter yang menangani.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Gejala Usus Buntu yang Harus Diwaspadai"